KARYA TULIS
MATERI KIMIA KELAS X
KURIKULUM 2013
RUANG LINGKUP KIMIA DAN STRUKTUR ATOM
KELOMPOK
:2
ARYO TRIVALDO PUTRA
DINDA PUJI LESTARI
FITROTUL MUBAROKAH
GABRIELLA MONICA
QODRIA UTAMI PUTRI
KELAS
: XI.MIPA.1
MATA
PELAJARAN : KIMIA
GURU
PEMBIMBING : MERY MURDIANTI S.Pd
SMA
NEGERI 1 PRABUMULIH
TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis ini telah disetujui oleh pembimbing dan disahkan oleh,
Kepala Sekolah Menengah Atas 1
Prabumulih Tahun Pelajaran 2014/2015
Prabumulih, 25 Januari 2015.
Pembimbing Wali Kelas
MERY MURDIANTI S.Pd Trida Setyorini,S.Pd
NIP : NIP
: 19850714 201001 2 027
Kepala Sekolah Menengah Atas 1
Prabumulih
Maashobirin,S.Pd,
M.Si
NIP
: 19960201 198903 1 007
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya
milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan
rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas karya
tulis Kimia, Karya tulis ini membahas segala hal yang berkaitan dengan sktuktur
atom,sistem periodik,ikatan kima dan terokimia.
Kami sangat berharap karya tulis ini
dapat membantu kita untuk memahami pelajaran kimia. Dalam pembuatan karya tulis
ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran
dalam pembuatan karya tulis ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan kerja
sama kita semua, sehingga kendala-kendala kami dapat teratasi.
Semoga karya tulis ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada
pembaca khususnya para siswa. kami sadar bahwa karya tulis ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada guru
pembimbing saya meminta masukannya demi
perbaikan pembuatan karya tulis kami di masa
yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.
Prabumulih, 20 April
2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................
1
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................
2
KATA PENGANTAR ................................................................................................... 3
DAFTAR ISI....................................................................................................................
4
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 6
1.1
LATAR BELAKANG.......................................................................................
6
1.2 RUMUSAN MASALAH ..................................................................................... 6
1.3 TUJUAN ............................................................................................................... 7
I.4 Metode Penelitian................................................................................................
7
BAB
II PEMBAHASAN................................................................................................
8
A.
RUANG
LINGKUP KIMIA................................................................................
8
1. .Hakikat Ilmu Kimia...........................................................................................
8
a.pengertian
kimia................................................................................................
8
b.hakikat
kimia.....................................................................................................
8
c. Rangkuman.......................................................................................................
8
2.
Kimia
dalam Kehidupan Sehari-hari.................................................................
9
3.
Peran
Ilmu Kimia dalam Kehidupan.................................................................
9
1. Manfaat
Ilmu Kimia – Bidang Kedokteran................................................
9
2. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang
Pertanian....................................................
9
3. Manfaat
Ilmu Kimia – Bidang Geologi.......................................................
10
4. Manfaat
Ilmu Kimia – Bidang Biologi........................................................
10
5. Manfaat
Ilmu Kimia – Bidang Hukum.......................................................
10
6. Manfaat
Ilmu Kimia – Bidang Mesin.........................................................
10
7. Manfaat
Ilmu Kimia – Bidang Teknik Sipil...............................................
10
8. Manfaat ilmu kimia – Bidang
Arkeologi....................................................
11
9. Manfaat imu kimia – bidang kecantikan....................................................
11
4.
Metode
Ilmiah......................................................................................................
11
1. Pengertian
Metode Ilmiah......................................................................
11
2. Langkah-Langkah
Metode Ilmiah........................................................
12
5.
Keselamatan
Kerja di Laboratorium................................................................
13
A. Tata
Tertib di Laboratorium......................................................................
13
B.
Pemeliharaan, Penyimpanan, dan Penggunaan Bahan Kimia................ 14
C.
Penanganan Neraca.....................................................................................
14
D.
Penanganan Mikroskop atau Alat Optik Lainnya...................................
15
E. Jenis
Bahaya Akibat Kerja di Laboratorium............................................
15
B.
STRUKTUR
ATOM..........................................................................................
16
1.
Perkembangan
Teori Atom................................................................................
16
2.
Penemuan
Partikel Subatom............................................................................. 18
3.
Struktur
Atom.....................................................................................................
19
4.
Nomor
Atom, Nomor Massa, dan Lambang Atom..........................................
20
5.
Isotop,
Isobar, Isoton, dan Isoelektronik...........................................................
22
6.
Model
Atom Bohr.....................
23
7.
Model
Atom Mekanika Kuantum.....................................................................
24
BAB III PENUTUP........................................................................................................
26
3.1 KESIMPULAN ................................................................................................. 26
3.2 SARAN .............................................................................................................. 26
LAMPIRAN FOTO........................................................................................................
27
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................
29
BAB
1 PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Kimia (dari bahasa
Arab: كيمياء, transliterasi: kimiya = perubahan benda/zat atau bahasa Yunani:
χημεία, transliterasi: khemeia) adalah ilmu yang mempelajari mengenai
komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul
serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi
yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan
interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut
pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya
ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh
gaya antaratom dan ikatan kimia.
Hakekat ilmu
kimia adalah bahwa benda itu bisa mengalami perubahan bentuk, maupun susunan
partikelnya menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi deformasi, perubahan
letak susunan, ini mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda dengan wujud yang
semula.
Struktur atom
merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginya.Inti atom mengandung campuran proton
yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada
Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom
terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Demikian pula sekumpulan atom
dapat berikatan satu sama lainnya membentuk sebuah molekul. Atom yang
mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang
mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau
negatif dan merupakan ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan
neutron pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia
atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.
Atom berasal dari
Bahasa Yunani, yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak
dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi
lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17
dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan
menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi
menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20,
para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di
dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip
mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan
atom.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kimia dan hakikat kimia ?
2. Bagaimana
Peranan Ilmu Kimia dalam Kehidupan ?
3. Bagaimana Perkembangan Teori Atom ?
4.
Apa yang dimaksud dengan Nomor Atom Dan Nomor Massa ?
5. Apa
yang dimaksud dengan Isotop, Isobar, dan Isoton ?
6. Bagaimana Model Atom Bohr dan
Model Atom Mekanika Kuantum ?
1.3 TUJUAN
1. Dapat
mengetahui apa yang dimaksud dengan kimia dan hakikat kimia.
2. Dapat
mengetahui Peranan Ilmu Kimia dalam Kehidupan.
3. Menganalisis
Perkembangan Teori Atom.
4. Dapat menetahui Apa yang dimaksud dengan Nomor Atom
Dan Nomor Massa
5. Dapat
mengetahui apa yang dimaksud dengan Isotop, Isobar, dan Isoton.
6. Manganalisis
Model Atom Bohr dan Model Atom Mekanika Kuantum.
1.4 METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang penulis
gunakan yaitu metode observasi tidak langsung yaitu penulis mencari bahan –
bahan dalam karya ilmiah ini dari buku dan dari internet. Jadi, kami hanya
menggunakan satu metode saja karena terbatasnya waktu pengerjaan yang terlalu
singkat.
BAB II PEMBAHASAN
A. RUANG
LINGKUP KIMIA
1.
Hakikat
Ilmu Kimia
a.pengertian
kimia
Kimia (dari
bahasa Arab: كيمياء, transliterasi: kimiya = perubahan benda/zat atau
bahasa Yunani: χημεία, transliterasi: khemeia) adalah ilmu yang mempelajari
mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga
molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk
membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman
sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan
tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi
umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya
ditentukan oleh gaya antaratom dan ikatan kimia.
b.hakikat
kimia
Hakekat ilmu
kimia adalah bahwa benda itu bisa mengalami perubahan bentuk, maupun susunan
partikelnya menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi deformasi, perubahan
letak susunan, ini mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda dengan wujud yang
semula.
c. Rangkuman
1. Tata tertib di laboratorium di antaranya:
·
Tidak diperkenankan makan dan minum di dalam
laboratorium.
·
Bekerja di laboratorium hendaknya memakai jas
laboratorium.
·
Jika ada alat yang rusak atau pecah, hendaknya dengan
segera dilaporkan kepada guru . Dan lain-lain.
2. Penyimpanan bahan kimia perlu memperhatikan hal-hal berikut, di
antaranya.
·
Jangan mengisi botol-botol sampai penuh
·
Bahan kimia yang dapat bereaksi hebat hendaknya jangan
disimpan berdekatan. Dan lain-lain.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan zat-zat kimia, di
antaranya:
·
Tabung reaksi yang berisi zat kimia tidak boleh
diarahkan ke wajah sendiri/orang lain.
·
Senyawa kimia tidak boleh dicium/dibau.
4. Neraca setiap tahun harus ditera untuk dapat mempertahankan
ketelitiannya.
5. Mikroskop hendaknya selalu tersimpan dalam
kotaknya dan disimpan dalam lemari yang terkunci.
6. Bahaya akibat praktikum di laboratorium, di
antaranya:
Bahaya
radioaktif
|
Bahaya api
|
Bahaya
biologi
|
Bahaya
listrik
|
Bahasa
mekanis
|
7. Pada beberapa kemasan bahan
kimia tertera lambang-Iambang yang menunjukkan tingkat bahaya, misalnya:
iritasi, beracun, mudah meledak, korosi, radioaktif, mudah terbakar.
2.
Kimia
dalam Kehidupan Sehari-hari
Peran
ilmu kimia untuk membantu pengembangan ilmu lainnya seperti pada bidang
geologi, sifat-sifat kimia dari berbagai material bumi dan teknik analisisnya
telah mempermudah geolog dalam mempelajari kandungan material bumi; logam
maupun minyak bumi.
Pada bidang pertanian, analis kimia
mampu memberikan informasi tentang kandungan tanah yang terkait dengan
kesuburan tanah, dengan data tersebut para petani dapat menetapkan
tumbuhan/tanaman yang tepat. Kekurangan zat-zat yang dibutuhkan tanaman dapat
dipenuhi dengan pupuk buatan, demikian pula dengan serangan hama dan penyakit
dapat menggunakan pestisida dan Insektisida.
Dalam bidang kesehatan, ilmu kimia
cukup memberikan kontribusi, dengan diketemukannya jalur perombakan makanan
seperti karbohidrat, protein dan lipid. Hal ini mempermudah para ahli bidang
kesehatan untuk mendiagnosa berbagai penyakit. Interaksi kimia dalam tubuh
manusia dalam sistem pencernaan, pernafasan, sirkulasi, ekskresi, gerak,
reproduksi, hormon dan sistem saraf, juga telah mengantarkan penemuan dalam
bidang farmasi khususnya penemuan obat-obatan.
3.
Peran
Ilmu Kimia dalam Kehidupan
1. Manfaat
Ilmu Kimia – Bidang Kedokteran
Manfaat ilmu kimia yang pertama pada kehidupan manusia
adalah dalam bidang kedokteran. Untuk membantu penyembuhan pasien yang mengidap
suatu penyakit, digunakan obat-obatan yang dibuat berdasarkan hasil riset
terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat yang dilakukan
dalam cabang kimia farmasi.
2. Manfaat
Ilmu Kimia – Bidang Pertanian
Mungkin Anda bingung, apa hubungan antara ilmu kimia
dan bidangpertanian, lalu
apa manfaat ilmu kimia bagi bidang pertanian? Baiklah,
bukankah untuk mengembalikan kesuburan tanah, perlu
dilakukan penambahan pupuk, sedangkan hama dapat diatasi dengan
penambahan pestisida. Manfaat
dan bahaya penggunaan pupuk dan pestisida harus dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
penggunaannya. Hal yang harus diingat adalah pupuk dan
pestisida adalah “produk” dari ilmu kimia.
3. Manfaat
Ilmu Kimia – Bidang Geologi
Bidang ini berkaitan dengan penelitian batu-batuan
(mineral) dan pertambangan gas dan minyak bumi. Proses
penentuan unsur-unsur yang menyusun mineral dan tahap pendahuluan untuk eksplorasi, menggunakan dasar-dasar ilmu kimia. Manfaat ilmu
kimia dalam bidang ini untuk membantu memahami serta mengerti temuan para
peneliti tentang bebatuan atau “benda-benda” alam.
4. Manfaat
Ilmu Kimia – Bidang Biologi
Bidang ini khusus mempelajari tentang
makhluk hidup (hewan dan tumbuhan). Proses kimia yang berlangsung dalam makhluk
hidup meliputi pencernaan makanan, pernapasan, metabolisme, fermentasi,fotosintesis dan lain-lain. Untuk mempelajari hal tersebut,
diperlukan pengetahuan tentang struktur dan sifat senyawa yang ada, seperti
karbohidrat, protein, vitamin, enzim, lemak,
asam nukleat dan lain-lain. Meskipun secara umum, bidang ini lebih erat
kaitannya dengan ilmu biologi, namun manfaat ilmu kimia juga nyatanya sedikit
banyak berpengaruh dalam bidang biologi ini.
5. Manfaat
Ilmu Kimia – Bidang Hukum
Anda
bingung apa kaitan bidang hukum dengan ilmu kimia? Bidanghukum secara
langsung memang tidak ada hubungan dengan ilmu kimia, namun manfaat ilmu kimia
dalam bidang hukum ini dapat dirasakan ketika diberlakukannya pemeriksaan
peralatan buktikriminalitas (kriminologi).
Bagian tubuh tersangka dapat diperiksa dengan memeriksa struktur DNA-nya karena
struktur DNA setiap orang berbeda-beda. Pemeriksaan ini melibatkan ilmu kimia.
6. Manfaat
Ilmu Kimia – Bidang Mesin
Manfaat
Ilmu kimia juga bisa mengenai bidang permesinan yaitu mempelajari sifat dan
komposisi logam yang baik untuk pembuatanmesin,
mempelajari sifat, komposisi bahan bakar dan minyak pelumas mesin.
7. Manfaat
Ilmu Kimia – Bidang Teknik Sipil
Bahan-bahan
yang digunakan dalam bidang ini adalah semen, kayu, cat, paku,
besi, paralon (pipa PVC), lem dan sebagainya. Semua bahan tersebut dihasilkan
melalui riset yang berdasarkan ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam hal ini
adalah agar bahan-bahan bangunan tersebut dapat diketahui kelebihan serta
kekurangannya, sehingga dapat meminimalisir kecelakaan dikemudian hari.
Melihat
begitu banyaknya kaitan antara ilmu kimia dan bidang-bidang kehidupan manusia,
maka sangatlah jelas bahwa manfaat ilmu kimiamemegang peranan
penting dalam kehidupan manusia. Kehadirannya menyeimbangkan kehidupan manusia untuk selaras dengan
peningkatan kualitas hidup di muka bumi.
8. Manfaat
ilmu kimia – Bidang Arkeologi
Ilmu
arkeologi identik dengan penelitian fosil fosil.contohnya para arkeolog
memanfaatkan teknologi kimia bernama radioisotope karbon – 14 untuk mencari
tahu
Usia fosil tersebut.
9. Manfaat
imu kimia – bidang kecantikan
contohnya
dapat kita temui pada kosmetik,shampoo,pembersih wajah,parfum dan lainnya.
4.
Metode
Ilmiah
1.
Pengertian Metode Ilmiah
Metode
ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method adalah
proses berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan
terkontrol.
·
Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk
memecahkan masalah
Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang
perlu dicari jawaban atau pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode
ilmiah tidak berangkat dari sebuah asumsi, atau simpulan, bukan pula
berdasarkan data atau fakta khusus. Proses berpikir untuk memecahkan
masalah lebih berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu metode ilmiah,
maka dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang sedang dihadapi
dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses
selanjutnya.
·
Pada Metode Ilmiah, proses berpikir dilakukan secara
sistematis
Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara
sistematis dengan bertahap, tidak zig-zag. Proses berpikir yang sistematis ini
dimulai dengan kesadaran akan adanya masalah hingga terbentuk sebuah
kesimpulan. Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan sesuai
langkah-langkah metode ilmiah secara sistematis dan berurutan.
·
Metode ilmiah didasarkan pada data empiris
Setiap metode ilmiah selalu disandarkan pada data
empiris. maksudnya adalah, bahwa masalah yang hendak ditemukan pemecahannya
atau jawabannya itu harus tersedia datanya, yang diperoleh dari hasil
pengukuran secara objektif. Ada atau tidak tersedia data empiris merupakan
salah satu kriteria penting dalam metode ilmiah. Apabila sebuah masalah
dirumuskan lalu dikaji tanpa data empiris, maka itu bukanlah sebuah bentuk
metode ilmiah.
·
Pada metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara terkontrol
Di saat
melaksanakan metode ilmiah, proses berpikir dilaksanakan secara terkontrol.
Maksudnya terkontrol disini adalah, dalam berpikir secara ilmiah itu dilakukan
secara sadar dan terjaga, jadi apabila ada orang lain yang juga ingin
membuktikan kebenarannya dapat dilakukan seperti apa adanya. Seseorang yang
berpikir ilmiah tidak melakukannya dalam keadaan berkhayal atau bermimpi, akan
tetapi dilakukan secara sadar dan terkontrol.
·
Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan
berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam
pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan
terjaga. Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:
1.
Merumuskan masalah.
2.
Merumuskan hipotesis.
3.
Mengumpulkan data.
4.
Menguji hipotesis.
5.
Merumuskan kesimpulan.
·
Merumuskan Masalah
Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan
kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam
bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan
memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan data yang
dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian menyimpulkannya.Permusan
masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin memecahkan sebuah
permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya sendiri belum
dirumuskan?
·
Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan
masalah yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis.
Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat
penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada proses
selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan penelitian,
seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui
rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data
yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan
hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
·
Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda
dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan
di lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu
mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan
data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab berkaitan dengan
pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan bergantung
pada data yang dikumpulkan.
·
Menguji Hipotesis
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah
jawaban sementaradari suatu permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah
pada hakekatnya merupakan sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan
atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan
hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum
pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf
signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan
semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini
dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan ambang batas kesalahan
suatu pengujian hipotesis itu sendiri.
·
Merumuskan Kesimpulan
Langkah
paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan
perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang
telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk
kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis
data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap
cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan
temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan
rumusan masalah yang diajukannya.
5.
Keselamatan
Kerja di Laboratorium
A. Tata Tertib di Laboratorium
Tata
tertib ini penting untuk menjaga kelancaran dan keselamatan bekerja/praktikum
di dalam laboratorium. Berikut ini beberapa contoh tata tertib.
1. Alat-alat
serta bahan yang ada di dalam laboratorium tidak diperkenankan diambil keluar
tanpa seizin guru.
2. Alat dan
bahan harus digunakan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
3. Jika dalam
melakukan percobaan tidak mengerti atau ragu-ragu, hendaknya segera bertanya
kepada guru.
4. Bekerja di
laboratorium hendaknya memakai jas laboratorium.
Jika ada alat yang rusak atau pecah,
hendaknya dengan segera dilaporkan kepada guru.
5. Jika terjadi
kecelakaan, sekalipun kecil, seperti kena kaca, terbakar, atau terkena bahan
kimia, hendaknya segera dilaporkan ke guru.
6. Etiket
(label) bahan yang hilang atau rusak harus segera diberitahukan kepada guru,
agar dapat segera diganti.
7. Tidak
diperkenankan makan, minum dan merokok di dalam laboratorium.
8. Setelah
selesai percobaan, alat-alat hendaknya dikembalikan ke tempat semula dalam
keadaan bersih.
9. Buanglah
sampah pada tempatnya.
10. Sebelum
meninggalkan laboratorium, meja praktikum harus dalam keadaan bersih, kran air
dan gas ditutup, dan kontak listrik dicabut.
B. Pemeliharaan, Penyimpanan, dan Penggunaan Bahan
Kimia
Untuk
mencegah terjadinya bahaya yang tidak diinginkan, penyimpanan bahan kimia perlu
memperhatikan hal-hal berikut.
1. Botol-botol
yang berisi bahan kimia disimpan pada rak atau lemari yang disediakan khusus
untuk itu.
2.Jangan
mengisi botol-botol sampai penuh.
3.Jangan
menggunakan tutup dari kaca untuk botol yang berisi basa, karena lama kelamaan
tutup itu akan melekat pada botol dan susah dibuka.
4.Semua
peralatan/gelas kimia yang berisi bahan kimia harus diberi label yang
menyatakan nama bahan itu.
5.Bahan
kimia yang dapat bereaksi hebat hendaknya jangan disimpan berdekatan.
6.Bahan-bahan
kimia yang sangat beracun dan berbahaya hendaknya dibeli dalam jumlah kecil dan
tanggai pembeliannya dicatat.
7.Semua
bahan persediaan bahan kimia secara teratur diteliti.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan zat-zat kimia, yaitu:
1. Tabung
reaksi yang berisi zat kimia tidak boleh diarahkan ke wajah sendiri atau orang
lain.
2. Senyawa
kimia tidak boleh dibau.
3. Larutan
kimia yang tertuang di meja praktikum atau di lantai dibersihkan segera
dengan cara asam pekat dinetralkan dahulu dengan serbuk NaHC03. Basa
kuat dinetralkan dahulu dengan serbuk NH4CI, kemudian ditambah air
yang cukup.
4. Larutan
pekat yang tidak terpakai harus dibuang setelah diencerkan dengan air
terlebih dahulu. Mulut tabung reaksi atau bejana, selama digunakan untuk
pencampuran atau pemanasan tidak boleh ditengok langsung.
5. Senyawa/zat
kimia tertentu (asam kuat dan basa kuat) tidak boleh dicampur karena akan
terjadi reaksi yang dahsyat, kecuali sudah diketahui pasti tidak
menimbulkan bahaya.
6. Penggunaan
pelindung wajah sangat diperlukan jika menangani zat-zat/senyawa-senyawa
kimia yang berbahaya, dan jangan mengembalikan zat/senyawa kimia yang
terlanjur tertuang untuk dikembalikan ke botol asalnya.
C. Penanganan Neraca
Pada
umumnya sebuah laboratorium mempunyai satu atau lebih neraca. Alat ini
merupakan alat yang mahal, dan umurnya bergantung pada
cara menggunakannya dan bagaimana memeliharanya.
Umumnya laboratorium tidak mempunyai ruang tersendiri untuk neraca.
Walaupun demikian, hendaknya diusahakan agar neraca itu
mendapat tempat yang baik. Neraca itu harus berdiri di atas sebuah
meja yang tahan getaran dan letaknya jangandekat jendela atau pintu yang sering
kali dibuka.
Setiap tahun neraca hendaknya ditera,
untuk dapat mempertahankan ketelitiannya. Setelah menimbang sesuatu,
piring penimbang hendaknya dibersihkan. Jika ada zat yang tertumpah ketika
sedang menimbang, segera piring neraca dicuci dengan air, lalu dikeringkan.
Ketika menimbang harus diusahakan agar daya
beban yang telah ditentukan tidak dilampaui. Juga harus dijaga agar jumlah batu
timbang tetap lengkap.
D.
Penanganan Mikroskop atau Alat Optik Lainnya
Mikroskop
hendaknya selalu tersimpan dalam kotaknya dan disimpan dalam lemari yang
terkunci. Ruang tempat menyimpan harus kering (tidak lembap). Kelembapan
ruangan menyebabkan jamur mudah tumbuh pada lensanya. Untuk membuat ruangan itu
kering, dalam lemari dipasang lampu yang selalu dinyalakan sebesar 25 watt.
Sebaiknya keadaan lensa-lensa dan filter-filter secara teratur diperiksa,
sehingga dapat diketahui sedini mungkin adanya jamur atau kotoran yang melekat
pada lensa-lensa itu. Untuk membersihkan lensa digunakan kertas lensa khusus.
Untuk membersihkan jamur yang melekat pada susunan lensa dalam sebaiknya
diserahkan kepada seorang ahli.
E. Jenis Bahaya Akibat Kerja di Laboratorium
Jika
kalian bekerja/praktikum di laboratorium, seharusnya mengetahui bahaya akibat
penggunaan alat dan bahan tersebut. Bahaya akibat praktikum di laboratorium di
antaranya adalah:
1. Bahaya
radioaktif, contoh: penyakit akibat terkena bahan radioaktif.
2. Bahaya api,
contoh: luka terbakar api.
3. Khusus pada
kecelakaan akibat api, pada umumnya akibat kelengahan manusia atau tidak
sepengetahuan manusia.
4. Bahaya
biologi, contoh: penyakit akibat menggunakan mikroorganisme/jasad renik.
5. Bahaya
listrik, contoh: terkena arus listrik.
6. Bahaya
mekanis, contoh akibat terkena alat- alat bergerak/berputar.
Klasifikasi penyebab timbulnya bahaya api dan jenis pemadam api untuk
mengatasinya dapat dilihat pada tabel berikut.
No.
|
Klasifikasi
Jenis Api
|
Jenis Pemadam Api yang Digunakan
|
1.
|
Api akibat listrik
|
Putuskan aliran listrik, C02,
tidak boleh menggunakan air, atau cairan busa.
|
2.
|
Api akibat logam
|
Serbuk kering, selimut asbes.
|
3.
|
Api disebabkan oleh cairan:
bensin, minyak tanah, spirtus, minyak goreng, dan parafin
|
Selimut basah, C02,
cairan busa atau serbuk kering (serat asbes atau serat gelas).Air, C02 atau
karung basah.
|
4.
|
Api disebabkan kayu, kertas, kain,
karet, atau plastik
|
Pada beberapa kemasan bahan kimia tertera lambang- lambang yang menunjukkan
tingkat bahaya, misalnya:
Lambang-lambang
pada beberapa kemasan bahan kimia
1. Iritasi,
contoh: kloroform, alkohol, hidrogen peroksida.
2. Beracun,
contoh: sianida, arsen, merkuri.
3. Mudah
meledak, contoh: perklorat, permanganat.
4. Korosi,
contoh: asam-asam anorganik dan basa kuat.
5. Radioaktif,
contoh: uranium,plutonium, torium.
Mudah terbakar, contoh: gas metana, kerosin,
belerang, fosfor, eter.
B. STRUKTUR
ATOM
1.
Perkembangan
Teori Atom
Istilah atom bermula
dari zaman Leukipos dan Demokritus yang mengatakan bahwa
benda yang paling kecil adalah atom. Atom yang berasal dari
bahasa Yunani yaitu “atomos”,a artinya “tidak” dan tomos artinya
“dibagi”. Model atommengalami perkembangan seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan berdasarkan fakta-fakta
eksperimen.
Walaupun model atom telah
mengalami modifikasi, namun gagasan utama dari
model atom tersebut tetap diterima sampai sekarang. Perkembangan
model atomdari
model atom Dalton sampai model atom mekanika kuantum yaitu
sebagai berikut:
a)
Model
atom Dalton
Pada tahun 1803, John
Dalton mengemukakan teorinya sebagai berikut:
Setiap unsur tersusun atas
partikel-partikel kecil yang tidak dapat dibagi lagi yang disebut atom.
Atom-atom dari unsur yang sama mempunyai
sifat yang sama, tetapi atom-atom dari unsur berbeda mempunyai sifat yang
berbeda pula.
Dalam reaksi kimia tidak ada atom yang
hilang, tetapi hanya terjadi perubahan susunan atom-atom dalam unsur tersebut.
Bila atom membentuk molekul, atom-atom
tersebut bergabung dengan angka perbandingan yang bulat dan sederhana, seperti
1 : 1, 2 : 1, 2 : 3.
Model atom
Dalton mempunyai beberapa kelemahan. Beberapa kelemahan itu
diantaranya :
ü Tidak
dapat menjelaskan sifat listrik materi.
ü Tidak
dapat menjelaskan gaya gabung unsur-unsur. Misalnya, mengapa dalam
pembentukan air (H2O) satu atom oksigen mengikat dua
atomhidrogen .
b)
Model
atom Thomson
Setelah J.J. Thomson menemukan
bahwa di dalam atom terdapatelektron, maka Thomson membuat model
atom sebagai berikut:
Atom merupakan suatu materi
berbentuk bola pejal bermuatan positif dan di dalamnya tersebar
elektron-elektron (model roti kismis).
Atom bersifat netral, jumlah muatan
positif sama dengan jumlah muatan negatif.
Model atom Thomson tidak bertahan
lama. Hal ini disebabkan karenamodel atom Thomson tidak menjelaskan
adanya inti atom.
c)
Model
atom Rutherford
Setelah Rutherford menemukan
inti atom yang bermuatan positif dan massa
atomnya terpusat pada inti, maka Rutherford membuat model
atom sebagai berikut:
ü Atom terdiri atas inti
atom yang bermuatan positif dan elektron yang
bermuatan negatifmengelilingi inti atom.
ü Atom
bersifat netral.
ü Jari-jari inti
atom dan jari-jari atom sudah dapat ditentukan
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
alam, ternyata modelRutherford juga memiliki
kekurangan. Kelemahan mendasar dari model
atomRutherford ialah “tidak dapat menjelaskan mengapa elektron
yangberedar mengelilingi inti tidak jatuh ke inti”. Hal ini terjadi karena
adanya gaya tarik menarik antara inti dan elektron. Dan menurut ahli
fisika klasikpada massa itu (teori Maxwell), elektron yang bergerak
mengelilingi Inti atomakan melepaskan energi dalam bentuk radiasi.
2.
Penemuan
Partikel Subatom
Definisi
Sebuah
partikel subatomik adalah unit dari materi atau energi itulah membuat
fundamental dari semua materi. Menurut teori atom modern, atom memiliki pusat,
atau inti, yang disebut inti.
Atom terdiri dari inti yang sangat padat
Dalam
inti adalah partikel subatomik – proton dan neutron. Proton bermuatan positif
partikel. Neutron adalah partikel netral. Sekitarnya inti adalah awan partikel
subatom yang sangat kecil, yang disebut elektron. partikel Elektron bermuatan
negatif. Tapi komponen partikel atom dasar tidak berarti hanya dikenal
subatomik. Sebagai contoh, quark, muon, dan neutrino, yang membentuk partikel
subatomik utama,
Atom
terdiri dari proton, netron, dan elektron, juga dikenal sebagai partikel
subatom. Karena atom netral, jumlah elektron sama dengan jumlah proton.
Elektron mengelilingi inti, yang terdiri dari proton dan neutron.
3.
Struktur
Atom
Struktur
atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti
atom mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang
bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron).
Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya
elektromagnetik. Demikian pula sekumpulan atom dapat berikatan satu sama
lainnya membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan
elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan
elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan merupakan ion. Atom
dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron pada inti atom tersebut.
Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia atom tersebut, dan jumlah
neutron menentukan isotop unsur tersebut.
Istilah
atom berasal dari Bahasa Yunani, yang berarti tidak dapat dipotong ataupun
sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang
tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India danYunani.
Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini
dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh
lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad
ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom
di dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi.[1] Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang
digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan atom.
Relatif terhadap pengamatan sehari-hari, atom
merupakan objek yang sangat kecil dengan massa yang sama kecilnya pula. Atom
hanya dapat dipantau menggunakan peralatan khusus seperti mikroskop
penerowongan payaran. Lebih dari 99,9% massa atom berpusat pada inti atom,
dengan proton dan neutron yang bermassa hampir sama. Setiap unsur paling tidak
memiliki satu isotop dengan inti yang tidak stabil yang dapat mengalami peluruhan radioaktif.
Hal ini dapat mengakibatkan transmutasi yang mengubah jumlah proton dan neutron
pada inti. Elektron yang terikat pada atom mengandung sejumlah aras energi,
ataupun orbital, yang stabil dan dapat mengalami transisi di antara aras
tersebut dengan menyerap ataupun memancarkan foton yang sesuai dengan perbedaan
energi antara aras. Elektron pada atom menentukan sifat-sifat kimiawi sebuah
unsur dan memengaruhi sifat-sifat magnetis atom tersebut.
4.
Nomor
Atom, Nomor Massa, dan Lambang Atom
·
Pengertian Nomor Atom Dan Nomor Massa
Inti
atom terdiri atas proton dan neutron. Kedua partikel penyusun inti ini
disebut nukleon
Atom-atom
suatu unsur mempunyai jumlah proton yang berbeda dengan atom unsur lain. Jumlah
proton ini disebut nomor atom. Karena hanya proton yang merupakan partikel
bermuatan di dalam inti, maka jumlah proton juga menyatakan muatan inti.
Susunan suatu
inti atom dinyatakan dengan notasi sebagai berikut:
ZAX
Dengan:
X = lambang
atau simbol atau tanda atom suatu unsur
Z = nomor
atom
= jumlah
proton (p) dalam inti atom
A = nomor
massa
= jumlah
proton (p) + jumlah neutron (n)
·
Pengertian
Nomor Atom
Nomor atom
menunjukkan jumlah muatan positif dalam inti atom (jumlah proton). Menurut
Henry Moseley (1887–1915) jumlah muatan positif setiap unsur bersifat
karakteristik, jadi unsur yang berbeda akan mempunyai nomor atom yang berbeda.
Untuk jumlah muatan positif (nomor atom) diberi lambang Z.
Jika atom
bersifat netral, maka jumlah muatan positif (proton) dalam atom harus sama
dengan jumlah muatan negatif atau elektron.
Jadi, nomor
atom Z = jumlah proton P = jumlah elektron e. Sehingga dapat dijabarkan sebagai
berikut:
Z = np = ne
n = jumlah
·
Pengertian
Nomor Massa
Berdasarkan
hasil dari percobaan tetes minyak Millikan diketahui bahwa massa
elektron =
9,109 x 10–28 gram.
Jika 1 satuan massa atom atau satu sma = massa 1 atom hidrogen = 1,6603 x 10–24 gram,
maka:
massa 1
elektron = (9,109 x 10–28 )/ (1,6603 x 10–24) sma
= 5,49 x 10–4 sma
massa 1
elektron = 1/1.836 sma
Atom terdiri
atas proton, neutron, dan elektron. Jadi,
Massa atom = (massa p +
massa n) + massa e
Karena Massa
elektron jauh lebih kecil dari pada massa proton dan massa neutron, maka massa
elektron dapat diabaikan.
Dengan
demikian:
Massa atom =
massa p + massa n
Massa atom
dinyatakan sebagai nomor massa dan diberi lambang A. Jadi nomor massa
dihitung sebagai berikut:
Nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron
Table 1. Massa Dan Muatan Partikel Proton, Neutron, dan Elektron
Partikel
|
Notasi
|
Massa, g
|
Rasio terhadap massa proton
|
Muatan
|
Satuan
|
Coulomb
|
Proton
|
p
|
1,673 x 10-24
|
1
|
+1
|
1,6 x 10-19
|
Neutron
|
n
|
1,675 x 10-24
|
1
|
0
|
0
|
Elektron
|
e
|
9,109 x 10-28
|
1/1,836
|
-1
|
1,6 x 10-19
|
Untuk
mendapatkan jumlah n dalam
inti atom dapat dihitung dengan cara berikut:
n = A – Z
Tabel 2. Jumlah Neutron Hidrogren, Fluorin dan Litium
Notasi
|
Unsur
|
Z
|
A
|
p
|
e
|
n
|
11H
|
hidrogen
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1 – 1 = 0
|
919F
|
fluorin
|
9
|
19
|
9
|
9
|
19 – 9 = 10
|
37Li
|
litium
|
3
|
7
|
3
|
3
|
7
– 3 = 4
|
5.
Isotop,
Isobar, dan Isoton.
·
Pengertian
Isotop, Isobar, Dan Isoton.
Atom-atom suatu unsur dapat mempunyai nomor massa atom yang berbeda,
karena jumlah neutron dalam atom tersebut berbeda. Selain itu, atom-atom
yang berbeda dapat mempunyai nomor massa dan jumlah neutron yang sama.
·
Pengertian
Isotop
Isotop adalah atom-atom yang mempunyai nomor atom yang
sama, namun mempunyai massa atom yang berbeda atau unsur-unsur sejenis yang
memiliki jumlah proton sama, tetapi jumlah neutron berbeda. Diketahui
bahwa Nomor atom merupakan identitas dari atom, sehingga setiap atom yang
mempunyai nomor atom yang sama maka unsurnya pun sama.
Sebagai contoh, atom –atom yang memiliki isotop dapat
dilihat pada tabel di bawah:
Contoh-Contoh Isotop
Unsur
|
Isotop
|
Hidrogen
|
11H,
12H, 13H
|
Helium
|
23He, 24He,
|
Karbon
|
612C, 613C, 614C
|
Nitrogen
|
714N, 715H
|
Oksigen
|
816O, 817O, 818O
|
Pengertian Isobar
Isobar
adalah atom-atom yang mempunyai nomor atom yang berbeda (nomor atom berbeda)
namun memiliki massa atomnya sama. Contoh atom yang termasuk dalam isobar dapat
dilihat pada tabel di bawah:
Contoh-Contoh Isobar
Unsur
|
Isobar
|
Hidrogen dan Helium
|
13H
dan 23He
|
Karbon dan Nitrogen
|
614C
dan 714N
|
Natrium dan Magnesium
|
1124Na
dan 1224Mg
|
·
Pengertian
Isoton
Isoton adalah
atom-atom unsur berbeda (nomor atom berbeda) yang mempunyai jumlah neutron yang
sama. Contoh atom yang termasuk dalam isoton dapat dilihat pada tabel di bawah:
Contoh-Contoh Isoton
Unsur
|
Isoton
|
Jumlah neutron
|
Hidrogen dan Helium
|
13H
dan 24He
|
2
|
Karbon dan Nitrogen
|
613C
dan 714N
|
7
|
Natrium dan Magnesium
|
1123Na
dan 1224Mg
|
12
|
6. Model Atom Bohr
d)
Model
atom Bohr
Pada
tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan
pendapatnya bahwa elektron bergerak mengelilingi inti atom pada
lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit atom. Model atom Bohr merupakan
penyempurnaan dari model atom Rutherford.
Gagasan Neils
Bohr :
Elektron bergerak
mengelilingi inti pada tingkat - tingkat energi tertentu
Dalam orbital tertentu,
energi elektron adalah tetap. Elektron akan menyerap energi jika berpindah ke
orbit yang lebih luar dan akan membebaskan energi jika berpindah ke orbit yang
lebih dalam
Kelebihan model atom
Bohr
Atom terdiri dari
beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.
Kelemahan model atom
Bohr
a. tidak dapat
menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.
b. Tidak dapat
menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia dengan baik, pengaruh medan
magnet terhadap atom-atom, dan spektrum atom yang berelektron lebih banyak.
7. Model Atom Mekanika
Kuantum
Model atom mekanika
kuantum didasarkan pada:
i.
Elektron bersifat
gelombang dan partikel, oleh Louis de Broglie (1923).
ii.
Persamaan gelombang
elektron dalam atom, oleh Erwin Schrodinger; (1926).
iii.
Asas ketidakpastian,
oleh Werner Heisenberg (1927).
Menurut teori
atom mekanika kuantum, elektron tidak bergerak pada lintasan
tertentu. Berdasarkan hal tersebut maka model atom mekanika kuantumadalah
sebagai berikut :
Atom terdiri atas
inti atom yang mengandung proton dan neutron, dan elektron-elektron
mengelilingi inti atom berada pada orbital-orbital tertentu yang membentuk
kulit atom, hal ini disebut dengan konsep orbital.
Dengan memadukan
asas ketidakpastian dari Werner Heisenberg danmekanika gelombang
dari Louis de Broglie, Erwin Schrodingermerumuskan konsep orbital
sebagai suatu ruang tempat peluang elektron dapat ditemukan.
Kedudukan
elektron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan kuantum
BAB
III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Hakekat ilmu kimia adalah bahwa benda itu bisa
mengalami perubahan bentuk, maupun susunan partikelnya menjadi bentuk yang lain
sehingga terjadi deformasi, perubahan letak susunan, ini mempengaruhi
sifat-sifat yang berbeda dengan wujud yang semula.
Struktur
atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan
elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran
proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali
pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron).
Model atom Dalton memiliki kelebihan
yaitu mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom. Namun
terdapat pula kelemahan yaitu teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu
larutan dapat menghantarkan arus listrik. Bagaimana mungkin bola pejal dapat
menghantarkan arus listrik? padahal listrik adalah elektron yang bergerak.
3.2 SARAN
Bagi
para pembaca karya tulis ini, sebaiknya tidak merasa puas, karena masih banyak ilmu-ilmu
yang didapat dari berbagai sumber. Sebaiknya mencari sumber lain untuk lebih
memperdalam materi mengenai Ruang Lingkup Kimia dan Struktur Atom.
LAMPIRAN
FOTO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
DAFTAR
PUSTAKA